Jakarta - Pusat Pengembangan Aparatur Komdigi hari ini, Senin, 8 Desember 2025, memulai Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Klasikal gelombang III. Orientasi peserta menjadi agenda utama pada hari ini. Panitia memastikan aspek inklusivitas diperhatikan, terutama bagi peserta dengan kondisi khusus.
Puspa Komdigi menyediakan fasilitas dan perlakuan khusus bagi peserta yang membutuhkan. Hal ini diterapkan untuk memastikan semua calon pegawai dapat mengikuti pelatihan dengan optimal.
Perhatian khusus diberikan kepada Rahayu Desfiani, peserta Latsar dari Ditjen Teknologi Pemerintah Digital (TPD) yang diketahui sedang mengandung dengan usia kandungan 7 minggu.
Untuk membedakan dan memberikan perlindungan ekstra, Rahayu diberikan tanda khusus berupa pita berwarna kuning yang dipakai selama Latsar. Pita kuning tersebut menjadi identitas agar panitia, fasilitator, dan pelatih, dapat memantau dan memberikan perlindungan khusus.
.jpg)
"Perbedaan saya dengan yang lain, saat menggunakan pita kuning (tanda khusus), itu tidak dilibatkan kegiatan yang menguras fisik, tapi tetap mengikuti dari jauh. Penempatan kamar juga tidak terlalu jauh, di lantai 1," ujar Rahayu Desfiani.
Kebijakan ini diambil untuk menjaga kesehatan dan keselamatan ibu dan janin, sejalan dengan komitmen Komdigi dalam menyediakan lingkungan pelatihan yang aman dan inklusif. Dengan penempatan kamar di lantai dasar, mobilisasi peserta juga menjadi lebih mudah.
Annisa Nurul Aini, ketua tim manajerial sebagai penanggung jawab penyelenggaraan Latsar klasikal juga memberi perhatian khusus. “Setelah didata, ada peserta dengan kondisi khusus. Kami juga menyediakan tim dokter selama penyelenggaraan Latsar klasikal untuk mengantisipasi pertolongan pertama jika ada peserta yang sakit,” jelasnya.
Latsar CPNS Klasikal ini akan berlangsung di Pusat Pengembangan Aparatur Komdigi dengan berbagai materi yang dirancang untuk membentuk karakter dan kompetensi dasar Aparatur Sipil Negara (ASN).
Label
puspa komdigi, inklusif, pelatihan