Jakarta, Pusbang Literasi Digital – Menjawab tingginya permintaan talenta terampil di era ekonomi digital, Pusat Pengembangan Literasi Digital Komdigi dan GoTo Indonesia kembali menggelar Pelatihan Literasi Digital dan Digital Entrepreneurship Academy (DEA) Digital Copywriting Batch 5. Kegiatan yang berlangsung pada Kamis (16/10) di MNC University ini membekali 253 mahasiswa dengan keahlian copywriting, yang menjadi kunci dalam pemasaran digital sekaligus pengembangan bisnis dan karier di masa depan.
“Tema digital copywriting ini salah satu core dalam pemasaran digital, karena di dunia digital sekarang kita harus ambil benefit dan potensi dengan sebaik-baiknya,” jelas Fahrizal Lukman Budiono, Ketua Tim Keterampilan Digital Dasar yang membuka kegiatan mewakili Kepala Pusat Pengembangan Literasi Digital. Ia menekankan bahwa relevansi keahlian ini melampaui sektor bisnis semata. “Terlebih bagi mahasiswa, digital copywriting juga menjadi salah satu kunci untuk bisa membangun personal branding secara efektif.”

Fahrizal turut memaparkan data lanskap e-commerce nasional yang menunjukkan tren peningkatan signifikan dari tahun ke tahun. Mengacu pada survei BPS dan data Statista 2024, nilai transaksi e-commerce yang didominasi oleh UMKM ini telah mencapai Rp1.273 triliun dan diproyeksikan akan berlipat ganda pada 2030. Namun, terdapat tantangan serius di mana kurangnya tenaga terampil menjadi salah satu kendala utama yang dihadapi pelaku usaha. Hal ini diperkuat dengan fakta bahwa hanya sebagian kecil pelaku usaha yang pernah menerima pelatihan terkait pemasaran digital.
Dukungan penuh juga datang dari Fenny Yutika Seli, Direktur Kemitraan dan Kantor Urusan Luar Negeri MNC University, yang menyambut hangat kolaborasi strategis ini. "Menurut saya, ini ilmu yang mahal sekali karena bisa mendapatkan pelatihan dari expert-nya langsung, yang juga sangat sesuai dengan prodi-prodi kita," ungkapnya. Seli berpesan agar para mahasiswa memanfaatkan momen pembelajaran ini secara maksimal. "Jangan sia-siakan ilmu ini, karena mau dapat di mana lagi kalau bukan di kesempatan ini. Mungkin belajar sendiri di YouTube bisa, tapi tentu akan lebih maksimal kalau belajar dengan expert-nya langsung."

Savero Karamiveta Dwipayana, trainer untuk sesi Pemahaman Literasi Digital kemudian membuka wawasan mahasiswa mengenai lanskap media sosial saat ini dan bagaimana menyusun copywriting yang efektif. Ia menekankan bahwa konsep dasar komunikasi digital adalah berfokus pada audiens, bukan pada pembuat konten. Kunci keberhasilan konten bukan terletak pada pendekatan hardsell, melainkan pada relevansi dan kemampuan untuk terhubung dengan audiens. Door Open Strategy merupakan strategi yang menurutnya efektif, dengan masuk melalui keresahan dan keseharian audiens untuk menarik perhatian mereka.
“Kalau mau ngomong ke banyak orang, kita harus bisa memvalidasi emosi audiens, harus di-acknowledge sehingga bisa membangun kedekatan, dan kemudian diajak mengubah perilaku,” jelas Savero. Ia juga menyoroti pentingnya riset berbasis data dan mengingatkan peserta untuk tidak cemas jika kontennya tidak menjangkau semua orang. “Gak perlu takut kontenmu gak dilihat oleh semua orang, karena konten kalian memang bukan untuk semua orang. Kalau kontennya relevan dengan target kalian, maka akan bisa mencapai tujuannya.”
Materi dilanjutkan oleh I Wayan Dodi Putra Artawan, trainer dari GoTo Indonesia, yang membedah teknik copywriting secara lebih mendalam. Pada kesempatan ini, ia menjelaskan pentingnya copywriting dalam berbagai aspek bisnis, mulai dari konten media sosial hingga deskripsi produk. Dodi menegaskan bahwa langkah fundamental sebelum menulis adalah mengenali audiens secara komprehensif. "Pastikan kita kenali dulu calon audiensnya, mulai dari biodata atau demografis, hingga behaviour atau psikografisnya," ujarnya.
Pengenalan audiens ini, lanjut Dodi, akan menentukan gaya bahasa atau tone of voice yang paling efektif untuk membangun kedekatan. "Dengan gaya bahasa yang tepat, kita akan lebih dekat dengan calon pembeli potensial kita. Karena sebelum kita belajar copywriting, kita harus tahu kita sedang berbicara dengan siapa," tambahnya.
Dodi juga membagikan berbagai trik praktis, seperti penggunaan model AIDA (Attention, Interest, Desire, Action), pemanfaatan majas (personifikasi, metafora, hiperbola), penggunaan kata berima, hingga aspek penting dalam membuat caption yang menarik di media sosial, yaitu dengan hook yang kuat di kalimat pertama dan call to action yang jelas.

Pelatihan ini diharapkan dapat membekali para mahasiswa MNC University dengan pemahaman teoritis dan juga keterampilan praktis yang tidak hanya relevan secara akademis, tetapi juga sangat dibutuhkan oleh industri saat ini. Penguasaan seni merangkai kata ini diharapkan menjadi aset berharga bagi para mahasiswa untuk menjadi motor penggerak di era ekonomi digital maupun untuk membangun citra diri yang kuat guna bersaing di dunia kerja nantinya.
Informasi lebih lanjut mengenai Program Literasi Digital dan Digital Talent Scholarship dapat diakses melalui Instagram @literasidigitalkomdigi, @dtsdea, @thematic.academy, @dtsmicroskill, kanal YouTube Literasi Digital Komdigi, dan website digitalent.komdigi.go.id.
Narahubung Fahrizal Lukman Budiono Ketua Tim Keterampilan Digital Dasar Pusat Pengembangan Literasi Digital Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Komunikasi dan Digital Kementerian Komunikasi dan Digital RI
Label
komdigi, bpsdm, goto, mnc university, copywriting, , digital marketing, training, pemasaran digital,