Gambar: web 2908

Semarang - Suasana antusias mewarnai Sosialisasi Digital Employment Platform (Diploy) yang digelar Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian (BPSDMP) Kominfo Yogyakarta di Hotel Aston Inn Pandanaran, Semarang pada 26 Agustus 2025. Lebih dari 90 mahasiswa dari Politeknik Negeri Semarang, Universitas Dian Nuswantoro, dan Universitas Muhammadiyah Semarang hadir secara langsung, sementara ratusan lainnya bergabung daring dari DIY, Jawa Tengah, dan Bali.

Dalam sambutannya, Kepala BPSDMP Kominfo Yogyakarta, Anton Susanto, menekankan pentingnya peran generasi muda dalam membangun ekosistem digital nasional.“Talenta muda adalah motor penggerak transformasi digital Indonesia. Kehadiran platform seperti Diploy akan mempercepat lahirnya SDM unggul yang siap bersaing di tingkat nasional maupun global,” ujarnya.

Paparan pertama disampaikan oleh Maharlesa Putri dari Pusat Pengembangan Talenta Digital Kominfo. Ia memaparkan capaian program Digital Talent Scholarship (DTS) yang sejak 2018 telah melahirkan lebih dari 400 ribu alumni. Program ini menghadirkan lebih dari 100 jenis pelatihan dan sertifikasi digital, menggandeng lebih dari 50 mitra industri global dan lokal, serta lebih dari 100 perguruan tinggi.

Sesi ini memperkenalkan Diploy, platform rekrutmen khusus bagi alumni DTS yang telah menghubungkan lebih dari 400 perusahaan dengan lebih dari 1.000 lowongan kerja aktif. Meski begitu, dari 400 ribu lulusan DTS, baru sekitar 80 ribu yang aktif menggunakan platform ini. “Diploy dirancang bukan sekadar portal kerja, tetapi wadah untuk mengembangkan keterampilan, memperluas jaringan, dan meningkatkan daya saing talenta digital Indonesia,” jelas Maharlesa. Para mahasiswa juga diajak mencoba langsung membuat akun, mengisi profil, dan menjelajahi fitur-fitur Diploy, mulai dari pembuatan resume digital, asesmen kepribadian dan keterampilan, hingga kesempatan mengikuti mentor class, virtual internship, job fair, dan HR forum.

Sesi berikutnya diisi oleh Novi Prasetyawan, praktisi digital sekaligus founder Bikinbagus Dotcom. Ia menggugah peserta dengan fakta dunia kerja yang kian kompetitif. “Hari ini, 70 persen penduduk Indonesia adalah usia produktif. Namun, 30 persen perusahaan masih kesulitan menemukan talenta sesuai kebutuhan. Indonesia butuh 12 juta talenta digital di 2030, sementara pendidikan formal baru mampu menghasilkan 9 juta. Artinya ada gap 500 ribu talenta digital per tahun yang harus dipenuhi,” papar Novi.

Tak berhenti pada masalah, Novi mengajak mahasiswa membuka mata terhadap peluang baru di era digital, salah satunya melalui affiliate marketing.“Affiliate marketing sudah dipakai 65 persen brand global dan nilainya diperkirakan mencapai 27,7 miliar dolar pada 2027. Bagi Gen Z, ini bukan sekadar tren, tapi cara kerja baru yang memberi kebebasan waktu sekaligus peluang penghasilan tanpa batas,” ungkapnya. Dalam sesi interaktif, mahasiswa diajak mempelajari strategi konten viral, seperti memaksimalkan lima detik pertama video, menggunakan storytelling personal, format before–after, hingga call-to-action yang efektif. Novi juga mencontohkan bagaimana kecerdasan buatan (AI) bisa dimanfaatkan untuk memperkuat strategi pemasaran digital.

Kegiatan sosialisasi berlangsung interaktif dengan sesi tanya jawab dan praktik langsung. Mahasiswa mengaku memperoleh wawasan baru sekaligus keterampilan praktis terkait pemanfaatan platform Diploy dan peluang kerja digital. Pada penghujung acara, ditegaskan kembali komitmen BPSDMP Kominfo Yogyakarta untuk terus berkolaborasi dengan perguruan tinggi dan industri. Harapannya, melalui pemanfaatan Diploy, semakin banyak talenta muda yang mampu bersaing dan berkontribusi dalam percepatan transformasi digital Indonesia (PPRP Team)