Tabanan – Dalam rangka meningkatkan literasi digital dan memperkuat kapasitas sumber daya manusia di sektor pendidikan, Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian Kominfo (BPSDMP Kominfo) Yogyakarta bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Tabanan menyelenggarakan pelatihan Digital Talent Scholarship (DTS) pada 10–12 Juni 2025. Kegiatan ini dilaksanakan melalui kolaborasi strategis antara Dinas Komunikasi dan Informatika, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, serta Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan, dengan menyasar para guru sebagai peserta utama dalam dua skema pelatihan, yakni Government Transformation Academy (GTA) dan Thematic Academy (TA).
Pelatihan GTA dengan tema Fasilitator Pembelajaran Digital Menengah digelar selama tiga hari, mulai 10 hingga 12 Juni 2025, dan diikuti oleh 91 guru SMP dari berbagai sekolah di Kabupaten Tabanan. Pelatihan ini bertujuan memperkuat peran guru sebagai fasilitator pembelajaran berbasis teknologi, yang mampu merancang dan mengelola kelas digital secara efisien. Materi yang diberikan mencakup penggunaan aplikasi chatbot untuk mendukung interaksi pembelajaran, sistem presensi otomatis berbasis kecerdasan buatan (AI), pengelolaan formulir online sebagai alat asesmen atau administrasi, hingga pembuatan situs web sederhana untuk media belajar mandiri. Dengan penguasaan aplikasi-aplikasi tersebut, guru diharapkan dapat menyelenggarakan pembelajaran yang tidak hanya digital secara teknis, tetapi juga adaptif terhadap kebutuhan siswa abad 21 yang akrab dengan perangkat teknologi. Pelatihan ini juga memperkuat kompetensi digital guru pada level intermediate, yang menjadi landasan penting untuk transformasi sekolah menuju smart education.
Pengajar pada pelatihan GTA terdiri dari Firdaus Masyhur, Th. Murti Herawati, dan Sistina Angga Reni, yang merupakan praktisi di bidang teknologi pembelajaran. Metode yang digunakan menggabungkan paparan teori dan praktik langsung, agar peserta memiliki pengalaman konkret dalam mengaplikasikan teknologi secara pedagogis.
Sementara itu, pelatihan TA dengan tema Video Content Creator dilaksanakan pada 11–12 Juni 2025 dan diikuti oleh 70 guru SD di Kabupaten Tabanan. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali guru dengan keterampilan produksi konten pembelajaran berbasis video, mulai dari tahap perencanaan, produksi, pengeditan, hingga distribusi melalui media digital. Di era digital saat ini, video edukatif menjadi media yang sangat efektif untuk menyampaikan materi pembelajaran, khususnya bagi siswa sekolah dasar yang lebih menyukai pembelajaran visual dan audio-visual. Konten video yang dihasilkan diharapkan dapat mendukung kegiatan belajar mengajar yang lebih interaktif, kreatif, dan kontekstual, terutama dalam mengatasi keterbatasan metode konvensional. Guru juga diajak untuk memahami karakteristik media digital agar dapat memproduksi konten yang tepat sasaran dan bernilai edukatif tinggi.
Pelatihan TA ini dibimbing oleh I Putu Sundika dan M. Fajar Venusia, praktisi bidang komunikasi digital. Para pengajar memandu peserta dari tahap awal hingga publikasi video di berbagai platform seperti YouTube, Instagram, maupun Tiktok.
Kepala Bidang Statistik, Data, Informasi pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tabanan, I Made Ariono, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya pelatihan DTS ini. Ia menekankan bahwa program seperti ini sangat membantu Pemkab Tabanan dalam meningkatkan literasi digital tenaga pendidik. "Pelatihan ini sangat strategis. Kami harap pelaksanaan DTS dapat dilanjutkan tiap tahun karena masih banyak guru yang membutuhkan pelatihan seperti ini," ujarnya. Lebih lanjut, beliau menyampaikan bahwa outcome dari pelatihan ini diharapkan mampu mendorong peningkatan Indeks Profesionalitas ASN (IP ASN), khususnya di sektor pendidikan. Ia juga mengingatkan seluruh peserta untuk menyelesaikan pelatihan dengan komitmen, karena hal ini menjadi bagian dari evaluasi pemerintah daerah terhadap keberhasilan program pengembangan SDM digital.
Melalui pelatihan DTS ini, BPSDMP Kominfo Yogyakarta memperkuat kontribusinya dalam membangun talenta digital di sektor pendidikan daerah. Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci untuk mempercepat transformasi digital secara merata, inklusif, dan berkelanjutan demi terwujudnya layanan pendidikan yang berkualitas dan adaptif terhadap tantangan zaman. (PPRP Team)