Gambar: Screenshot 2025 08 26 at 09 29 31

Yogyakarta - BPSDMP Kominfo Yogyakarta terus mendorong peningkatan kapasitas aparatur sipil negara (ASN) melalui berbagai program pengembangan kompetensi. Salah satu langkah konkret diwujudkan dengan menyelenggarakan pelatihan Service Excellent: Optimalisasi Pengembangan Sumber Daya Manusia Kominfo pada Selasa, 19 Agustus 2025. Kegiatan berlangsung di Aula BPSDMP Kominfo Yogyakarta dengan narasumber Amanda Natasanti, Self Development Enthusiast sekaligus Certified Public Speaker. Pelatihan ini diikuti pegawai BPSDMP Kominfo Yogyakarta, STMM ‘MMTC’ Yogyakarta, dan Balai Monitoring SFR Kelas 1 Yogyakarta sebagai bagian dari program Pengembangan Kompetensi Pegawai. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan profesionalisme, kualitas pelayanan, serta membangun budaya kerja yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Kepala BPSDMP Kominfo Yogyakarta, Anton Susanto, membuka kegiatan dengan menegaskan pentingnya peningkatan kompetensi pegawai untuk menjawab tuntutan pelayanan publik di era digital. Aparatur didorong tidak hanya menguasai keterampilan teknis, tetapi juga aspek komunikasi dan pelayanan prima.

Materi utama pelatihan menitikberatkan pada konsep Service Excellence, yakni pelayanan terbaik yang tidak hanya memenuhi, tetapi juga melebihi harapan pelanggan. Filosofi pelayanan menekankan tiga aspek utama: mengenal diri sendiri, memahami orang lain, dan menghadirkan pelayanan prima. Amanda Natasanti menjelaskan pentingnya kesan pertama dalam interaksi dengan masyarakat. Pelanggan yang puas rata-rata hanya menyampaikan pengalaman positif kepada 3–5 orang, sedangkan pelanggan yang tidak puas dapat menceritakan ketidakpuasan mereka kepada 7–20 orang. Data ini menunjukkan bahwa kualitas interaksi awal sangat menentukan citra lembaga.

Peserta diperkenalkan dengan konsep Circle of Control untuk membedakan hal-hal yang dapat dikendalikan, dipengaruhi, maupun yang berada di luar kendali dalam melayani masyarakat. Pengetahuan ini membantu pegawai lebih fokus pada tindakan nyata yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan. Pelatihan juga membahas model kepribadian DISC (Dominance, Influencing, Steadiness, Compliance). Pemahaman tipe kepribadian ini membantu aparatur menyesuaikan pola komunikasi dengan karakter masyarakat, sehingga pelayanan dapat lebih efektif, personal, dan tepat sasaran.

Sebagai strategi praktis, peserta mempelajari metode SaBAR (Sapa, Baca & Analisis, Respons). Tahap Sapa menekankan salam hangat dan senyum tulus, tahap Baca & Analisis melatih keterampilan mendengarkan aktif, dan tahap Respons menggunakan teknik SOFTEN (Smile, Open posture, Forward lean, Taking notes, Eye contact, Nodding). Ekspektasi yang dibangun dalam pelatihan ini adalah terwujudnya ASN yang siap mengembangkan diri, memiliki kebanggaan melayani bangsa, serta didukung sistem reward and recognition. Kompetensi komunikasi yang unggul diharapkan dapat memperkuat citra pemerintah sebagai penyedia layanan publik yang profesional.

Kegiatan ditutup dengan penegasan bahwa Service Excellence tidak selalu terkait dengan penyelesaian masalah besar. Perhatian tulus pada detail kecil dalam pelayanan justru mampu meningkatkan kepuasan masyarakat dan memperkuat kepercayaan terhadap lembaga pemerintah.


Label
bpsdm komdigi yogyakarta