Gambar: Screenshot 2025 12 12 at 09 41 44

Semarang — Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian (BPSDMP) Kominfo Yogyakarta terus memperkuat peran edukatifnya dalam literasi digital masyarakat. Pada Kamis, 27 November 2025, BPSDMP Kominfo Yogyakarta hadir sebagai narasumber dalam Seminar Literasi Digital COMLIDIA 2025 bertema “Bijak Berdigital di Era Generatif AI” yang diselenggarakan oleh Tim Jawara Digital Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) di SMA Kesatrian 1 Semarang. Kegiatan yang diikuti 130 pelajar kelas XI tersebut diselenggarakan sebagai upaya memperluas pemahaman generasi muda mengenai etika pemanfaatan teknologi digital, khususnya Generative AI yang semakin banyak digunakan dalam aktivitas belajar maupun produksi konten.

Kepala BPSDMP Kominfo Yogyakarta, Dr. Anton Susanto, S.E., M.TI., menyampaikan sejumlah isu penting terkait risiko dan peluang penggunaan Generative AI. “AI membawa manfaat besar bagi ekonomi digital Indonesia, namun di sisi lain kita perlu mewaspadai risiko seperti bias algoritma, disinformasi, dan konten deepfake. Karena itu, pemahaman etika digital sangat penting bagi pelajar,” tegasnya.

Beliau juga menyoroti perlunya penerapan Explainable AI (XAI) untuk memastikan transparansi sistem kecerdasan buatan sehingga proses kerjanya dapat dijelaskan, dipertanggungjawabkan, dan diaudit secara terbuka. Dalam paparannya, Anton juga menyebut bahwa potensi ekonomi AI bagi Indonesia dapat mencapai USD 366 miliar pada tahun 2030, namun pemanfaatannya masih menghadapi tantangan berupa kesenjangan talenta digital, infrastruktur yang belum merata, serta keterbatasan riset nasional.

Pihak sekolah menyambut baik kerja sama tersebut. Kepala SMA Kesatrian 1 Semarang, Drs. Asyik Budiman, M.Si.,menyampaikan apresiasi atas kontribusi BPSDMP Kominfo Yogyakarta dalam memberikan edukasi langsung kepada peserta didik. “Pelajar perlu paham cara memilah informasi dan menggunakan AI secara bertanggung jawab. Kehadiran BPSDMP Kominfo Yogyakarta sangat membantu siswa memahami etika digital,” ujarnya.

Salah satu peserta, Salsabila Rahadatul ’Aisy, mengaku memperoleh pemahaman baru dari kegiatan tersebut. “Materinya itu ringan tapi membuka wawasan. Saya jadi lebih paham kalau AI bukan sekadar canggih, tapi harus dipakai dengan tanggung jawab dan harus mengerti etikanya. Harapanku kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut agar pelajar makin siap menghadapi perkembangan AI," ujarnya.

Selain BPSDMP Kominfo Yogyakarta, seminar juga melibatkan dosen-dosen Ilmu Komunikasi Udinus yang memperkuat materi literasi digital melalui penjelasan mengenai etika berinternet, kurikulum komunikasi digital, dan peluang pengembangan keterampilan di era kreator konten. Melalui kolaborasi ini, BPSDMP Kominfo Yogyakarta menegaskan komitmennya untuk terus aktif memberikan edukasi literasi digital dan etika teknologi bagi masyarakat, khususnya generasi muda, agar mampu menjadi pengguna teknologi yang cerdas, kritis, dan bertanggung jawab di era digital.


Label
bpsdm kominfo yogyakarta