Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Komunikasi dan Digital baru saja menyelenggarakan upacara pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat 2 Angkatan 19 Tahun 2025, pada Selasa, 1 Juli 2025. Acara ini secara resmi dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital, Dr. Ir. Ismail, MT, dan dihadiri oleh Deputi Bidang Peningkatan Kualitas Kebijakan Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara (LAN RI), Dr. Agus Sudrajat, S.Sos., MA.
Dalam sambutan kuncinya, Dr. Agus Sudrajat menegaskan bahwa transformasi digital bukan sekedar tambahan dalam agenda pembangunan, tetapi merupakan pondasi utama dalam mewujudkan birokrasi modern yang efisien dan adaptif. Mengangkat tema "Kepemimpinan Digital untuk Mewujudkan Meaningful Connectivity", Agus Sudrajat menekankan pentingnya konektivitas digital yang tidak hanya sebatas infrastruktur atau aplikasi semata, melainkan konektivitas yang berdampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
“Meaningful connectivity adalah bagaimana teknologi bisa menjadi jembatan nyata bagi setiap warga negara untuk mendapatkan akses pendidikan, kesehatan, ekonomi, serta partisipasi dalam pembangunan bangsa,” ujar Agus dalam sambutannya.
Agus juga menantang peserta untuk menjadi pemimpin yang memiliki kecerdasan emosional tinggi, mampu memahami kebutuhan masyarakat, dan berani membuat perubahan mendalam. Ia mendorong peserta untuk memanfaatkan pelatihan ini sebagai wahana menjadi "champion of change" dengan proyek perubahan yang berdampak luas dan konkret, terutama dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Di sisi lain, Sekjen Dr. Ir. Ismail, MT juga memberikan arahan penting bagi peserta. Menurutnya, kepemimpinan digital berbeda dengan pendekatan kepemimpinan konvensional. Ismail menekankan bahwa implementasi sistem digital membutuhkan keterlibatan langsung pemimpin secara aktif dan konsisten.
“Kepemimpinan digital tidak sekadar mengelola sistem, tetapi juga membangun kultur dan mindset baru di organisasi. Tanpa keterlibatan aktif pimpinan, banyak implementasi teknologi digital yang gagal atau tidak optimal," jelas Ismail.
Sekjen juga menyoroti arti penting dari konsep "meaningful connectivity" yang diangkat dalam pelatihan ini. Menurutnya, investasi besar dalam infrastruktur digital harus menghasilkan dampak nyata, bukan sekadar koneksi yang tidak produktif.
"Meaningful connectivity berarti infrastruktur digital harus dimanfaatkan secara optimal, produktif, dan mampu mendorong pertumbuhan eksponensial di segala bidang," tambahnya.
Melalui PKN Tingkat 2 Angkatan 19 ini, baik Agus Sudrajat maupun Ismail berharap peserta dapat menghasilkan proyek perubahan yang relevan, nyata, dan berdampak besar. Pelatihan ini diikuti oleh 48 peserta dari berbagai lembaga seperti TVRI, RRI, Polri, serta Pemerintah Daerah yang diharapkan mampu membawa perubahan nyata dalam transformasi digital Indonesia.
Dengan panduan dan pesan strategis dari dua tokoh penting ini, pelatihan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kapasitas kepemimpinan digital tetapi juga memastikan transformasi digital Indonesia benar-benar bermakna dan berdampak bagi kesejahteraan seluruh masyarakat. Pubdok (R)
Label
kepemimpinan digital, meaningful, pesan strategis, lan, sekjen kemkomdigi