"Perkenalkan saya Naufal Abrar, lulusan S1 Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala dengan beberapa pengalaman di kampus. Saya menjadi Wakil Komisaris Leting Fakultas Kedokteran USK, staff biro internal Himpunan mahasiswa psikologi USK, kepala biro internal Himpunan mahasiswa psikologi USK. Selain itu, saya pernah bekerja di sebuah toko baju Banda Fashion sebagai kordinator karyawan toko, saya juga memiliki usaha makanan sejak 2023 dengan nama TN.Foodland. Disamping itu saya juga menjadi admin dipercetakan online dengan nama Polaroidbna. Pengalaman- pengalaman tersebut telah mengasah kemampuan manajemen dan komunikasi saya menjadi lebih baik.” Demikian perkenalan singkat dari Naufal Abrar, salah seorang peserta Cari Kerja We (CKW) belum lama ini di Banda Aceh, saat sesi simulasi wawancara dengan narasumber Expert Human Resources (HR), dari Bank Indonesia, Imam Wahyudi.
Sementara peserta lainnya Muhammad Amni, lulusan Pendidikan Teknologi Informasi di Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh mengungkapkan bahwa ia memiliki minat tinggi dalam pengembangan bisnis dan manajemen. Hal ini digambarkan pada CV-nya yaitu bahwa ia memiliki keterampilan analitis, berpikir kritis, dan komunikasi yang kuat, berorientasi pada hasil dan siap belajar untuk berkembang dalam lingkungan yang dinamis. Amni juga menceritakan bahwa selama masa perkuliahan dulu, ia fokus mengembangkan diri dengan menjadi ketua bidang infokom di organisasi himpunan dan sebagai seorang freelance desainer.
Naufal dan Amni, hanyalah dua orang fresh graduate yang bersaing ketat dengan para pencari kerja lainnya di negeri ini. Setiap tahun, ribuan mahasiswa resmi menyandang gelar sarjana dan berstatus sebagai fresh graduate. Gelar ini memang membanggakan, namun sekaligus menjadi awal perjalanan baru yang penuh tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah mencari pekerjaan pertama di tengah persaingan yang semakin ketat dan tuntutan keterampilan yang terus berkembang.
Fresh graduate harus bersaing tidak hanya dengan sesama lulusan baru, tetapi juga dengan mereka yang sudah memiliki pengalaman kerja. Banyak perusahaan lebih memilih kandidat berpengalaman, karena dianggap lebih siap menghadapi dinamika pekerjaan. Hal ini membuat posisi fresh graduate sering kali berada di titik start yang lebih sulit. Disamping itu dunia kerja kini tidak hanya menuntut ijazah atau nilai akademik. Perusahaan mencari kandidat dengan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri, seperti Keterampilan digital yaitu penguasaan software, analisis data, pemasaran digital, hingga kecerdasan buatan; Soft skills mencakup komunikasi, kepemimpinan, kerja sama tim, dan kemampuan beradaptasi; dan Critical thinking and problem solving yakni kemampuan menganalisis masalah dan menemukan solusi kreatif. Fresh graduate yang hanya mengandalkan nilai akademik tanpa keterampilan tambahan sering kali kesulitan menembus seleksi kerja. Sementara itu, tidak sedikit fresh graduate yang akhirnya harus menerima pekerjaan di luar bidang studinya, sekadar untuk mendapatkan pengalaman. Ada pula yang memilih menambah keterampilan melalui kursus online, magang, atau pelatihan singkat agar lebih siap menghadapi kebutuhan pasar kerja.
Strategi untuk bertahan dan memenangkan persaingan seorang fresh graduate perlu mengembangkan keterampilan tambahan melalui sertifikasi, workshop, atau bootcamp, membangun portofolio yang menunjukkan kemampuan nyata, bukan sekadar teori. Atau bisa juga memanfaatkan jaringan (networking), baik melalui alumni, komunitas, maupun media sosial profesional seperti LinkedIn. Serta tetap fleksibel dalam memilih peluang kerja, sambil terus mencari posisi yang lebih sesuai dengan passion dan keahlian. Perjuangan fresh graduate dalam mencari kerja memang penuh tantangan. Namun, dengan kesiapan mental, keterampilan yang relevan, dan semangat pantang menyerah, peluang untuk meraih pekerjaan impian tetap terbuka lebar. Dunia kerja tidak hanya mencari ijazah, melainkan orang-orang yang mampu belajar, beradaptasi, dan berkontribusi nyata.
Catatan ini dikutip dari beberapa peserta Cari Kerja We (CKW) yang diadakan di Banda Aceh, 1 September 2025. Di tengah pesatnya perkembangan ekosistem digital, kebutuhan akan talenta digital yang tidak hanya memiliki hard skill mumpuni tetapi juga soft skill yang kuat sangatlah tinggi. Lulusan dan alumni program Digital Talent Scholarship (DTS) memiliki potensi besar untuk mengisi kebutuhan ini. Namun, transisi dari dunia pelatihan ke dunia kerja seringkali memerlukan bekal tambahan, terutama dalam hal soft skill dan pemahaman dinamika pasar kerja. Melihat kebutuhan ini, BBPSDMP Kominfo Medan berinisiatif menyelenggarakan event Ce.Ka.We, workshop yang didedikasikan untuk membekali alumni pelatihan DTS dengan soft skill esensial. Acara ini juga didukung oleh Diploy.id, sebuah platform yang efektif menghubungkan talenta digital dengan peluang karir serta para narasumber dari HR sejumlah perusahaan ternama di kota Banda Aceh diantaranya Kepala Bidang Personalia divisi Sumberdaya Insani Bank Aceh (Ilham Nofrizal), Officer Knowledge Management dan Budaya) PT. Pupuk Iskandar Muda, Nurul Kamal, Bidang Administrasi dan talent Acquisition MCF Cab. Banda Aceh (Khusaini), Kepala Biro Kompas TV Aceh (Putra Perwira Guna Lubis), dan Bank Indonesia Aceh, diwakili oleh Imam Wahyudi. (IJ/FS)
Label
dts, vsga, fga, ce.ka.we, ckw