Jakarta (2/10/2025) – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Komunikasi dan Digital (BPSDM Komdigi) resmi meluncurkan hasil pengukuran Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) 2025. Pengukuran ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman publik serta pemangku kepentingan atas kondisi masyarakat digital di Indonesia.
450 Pemangku Kepentingan Hadiri Peluncuran IMDI 2025
Peluncuran ini berlangsung di Ganara Art Space fX Sudirman, Jakarta pada Kamis (2/10) siang. Sejumlah 450 pemangku kepentingan dari berbagai kalangan turut hadir dalam acara ini.
Pada ajang ini Menteri Komdigi, Meutya Hafid bersama Kepala BPDSM Komdigi, Boni Pudjianto hadir langsung untuk memberikan penghargaan kepada tiga Pemerintah Provinsi dengan nilai IMDI paling tinggi di tingkat nasional. Keduanya juga memberikan penghargaan kepada tiga Pemerintah Kabupaten/Kota peraih nilai IMDI tertinggi dari wilayah Indonesia bagian barat, Tengah, dan timur.
Meutya: IMDI juga kompas untuk menyusun program
Dalam sambutannya Menteri Komdigi, Meutya Hafid menyatakan pentingnya pemanfaatan IMDI sebagai rujukan strategist dalam perumusan kebijakan pengembangan SDM digital. “IMDI bukan hanya menjadi alat evaluasi, namun juga kompas kebijakan dalam memandu pemerintah pusat dan daerah untuk menyusun program, serta menjadi dasar kolaborasi multipihak, baik akademisi, industry, komunitas, dan pemerintah untuk menyusun strategi bersama dalam mengakselerasi peningkatan kapabilitas masyarakat digital Indonesia,” ujar Meutya.
Pengukuran IMDI Menggabungkan ILD
IMDI merupakan indikator kompetensi digital masyarakat nasional yang mencakup empat pilar utama, yaitu Infrastruktur dan ekosistem, Keterampilan digital, Pemberdayaan, serta Pekerjaan. Pengukuran indeks berlangsung secara berkala sejak 2022 dengan mengadopsi G20 Toolkit for Measuring Digital Skills and Digital Literacy. Toolkit ini salah satu capaian penting dalam forum Digital Economy Working Group (DEWG) pada Presidensi G20 Indonesia tahun 2022.
Pengukuran IMDI tahun 2025 berlangsung pada Juli hingga Agustus. Pengukuran melibatkan lebih dari 18 ribu responden individu dan 11 ribu responden industri.
Hasil pengukuran menunjukkan nilai 44,53 dari skala 1–100 untuk nasional, meningkat 1,19 poin dari tahun 2024. Untuk tahun 2025 ini, pengukuran telah menggabungkan indikator penyusun Indeks Literasi Digital (ILD), sehingga dapat menggambarkan kondisi terkini tingkat literasi digital masyarakat di level Kabupaten/Kota dalam pilar Keterampilan digital.
DKI Jakarta Meraih Nilai IMDI Tertinggi Tingkat Provinsi
Pada kategori Provinsi, Pemprov DKI Jakarta meraih nilai IMDI tertinggi dengan nilai 56,97. Kemudian Pemprov Bangka Belitung dengan nilai 52,15, dan Pemprov Jawa Barat dengan nilai 52,05.
Kepala BPSDM Komdigi, Boni Pudjianto memaparkan bahwa pengukuran IMDI tahun 2025 meliputi 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Ada lima kategori nilai, mulai dari sangat tinggi dengan nilai di atas 57,76 hingga sangat rendah dengan nilai di bawah 33,66.
“Nilai nasional merupakan rata-rata dari nilai provinsi, dan nilai provinsi merupakan rata-rata dari nilai kabupaten/kota. Secara nasional, pilar Infrastruktur dan ekosistem memiliki nilai tertinggi sebesar 53,06 dan pilar Pemberdayaan menjadi yang terendah senilai 34,42,” papar Boni.
Kota Bandung, Kota Bontang, dan Kabupaten Maluku Tengah Meraih Nilai IMDI Tertinggi Wilayah Barat, Tengah, dan Timur Tingkat Kabupaten/Kota
Untuk tingkat kabupaten/kota di wilayah barat, Pemkot Bandung meraih nilai IMDI tertinggi. Lalu Kota Malang dan Kota Jakarta Barat pada posisi tiga.
Di wilayah Indonesia tengah, Pemkot Bontang berhasil meraih nilai tertinggi. Kemudian Pemkab Hulu Sungai Tengah, dan Pemkot Tarakan.
Sementara untuk wilayah Indonesia bagian timur, Pemkab Maluku Tengah menjadi peraih nilai tertinggi. Mengikuti di bawahnya Pemkot Ternate dan Pemkab Sorong.
IMDI, Motor Pendekatan Pembangunan Ekosistem yang Kolaboratif, Berbasis Data, dan Inklusif
Peluncuran IMDI 2025 –yang juga tayang secara daring melalui live streaming akun YouTube Kemkomdigi dan BPSDM Komdigi– ini juga menghadirkan diskusi panel bertajuk Talenta Digital dan Industri Lokal: Mewujudkan Ekonomi Digital Berdaya Saing Global. Diskusi panel menampilkan empat pembicara, yaitu Walikota Malang, Wahyu Hidayat, Andreas Bondan Satriadi dari Direktorat Infrastruktur Ekosistem dan Keamanan Digital Bappenas, Dicky Kartikoyono selaku Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembicaraan Bank Indonesia, dan CEO Daily Social, Rama Mamuaya.
Moderator diskusi panel, Dina Dellyana menyebutkan bahwa keberhasilan transformasi digital juga bergantung pada kekuatan daerah dalam membangun ekosistem yang mendukung. IMDI dapat menjadi motor pendekatan yang kolaboratif, berbasis data, dan inklusif.
IMDI hadir sebagai dasar bagi perumusan kebijakan berbasis bukti, guna memastikan transformasi digital berjalan selaras dengan visi Indonesia Emas 2045. Informasi mengenai IMDI dapat diakses melalui situs imdi.sdmdigital.id, di bawah pengelolaan Pusat Pengembangan Ekosistem SDM Komdigi, BPSDM Komdigi, Kementerian Komdigi. (Publikasi BPSDM Komdigi/RAF/FS)
Lampiran
Label
peluncuran, imdi, 2025, menteri komdigi, meutya hafid, kompas, menyusun, program