Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM Komdigi) resmi menutup kegiatan Korea–ASEAN Digital Academy (KADA) Batch 2 pada Kamis (13/11/2025). Kegiatan yang berlangsung selama dua bulan ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Komdigi dan National IT Industry Promotion Agency (NIPA) Korea.
Sebanyak 51 peserta dinyatakan lulus setelah menyelesaikan 250 jam pelatihan, termasuk ujian akhir yang menjadi syarat kelulusan. Prosesi wisuda dilakukan oleh Sekretaris BPSDM Komdigi, I Nyoman Adhiarna, bersama Kepala BPPTIK Cikarang, Hamdani Pratama. Kepala BPSDM Komdigi sejatinya dijadwalkan hadir, namun harus mendampingi Wakil Menteri Komdigi dalam agenda di Yogyakarta sehingga diwakili oleh Sekretaris BPSDM.
Kolaborasi Indonesia–Korea untuk Penguatan SDM Digital
Program KADA merupakan bagian dari kerja sama strategis Indonesia–Korea dalam mempersiapkan talenta digital masa depan. Melalui skema ini, NIPA Korea menanggung biaya pelatihan, sementara Kementerian Komdigi melalui BPPTIK Cikarang menyediakan fasilitas pelatihan dan asrama bagi seluruh peserta. Dalam sambutannya, Sekretaris BPSDM Komdigi, I Nyoman Adhiarna, menekankan pentingnya kolaborasi multipihak dalam menyiapkan SDM digital Indonesia.
“KADA Batch 2 menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi pemerintah, industri, dan mitra internasional dapat membangun sesuatu yang bermakna bagi talenta digital muda Indonesia,” ujar I Nyoman Adhiarna.
Batch kedua ini melanjutkan keberhasilan Batch pertama yang telah meluluskan 60 peserta pada periode 10 Juni–8 Agustus 2025. Dua batch tambahan telah direncanakan untuk berlangsung pada tahun 2026.
Fokus Pelatihan: AI, Cloud Service, dan Web Development
Selama pelatihan, peserta mempelajari tiga kompetensi inti yang sangat dibutuhkan industri digital: Artificial Intelligence, cloud service, dan web development. Materi disampaikan oleh instruktur dari Elice Inc., Maxy Academy, serta fasilitator BPPTIK Cikarang.
Nyoman Adhiarna juga menegaskan bahwa penguatan SDM digital menjadi fondasi penting untuk memanfaatkan bonus demografi Indonesia pada 2030.
“Bonus demografi hanya akan menjadi keuntungan bila generasi mudanya dibekali keterampilan digital yang tepat. Jika kita berinvestasi dengan benar, bonus ini akan berubah menjadi digital dividend yang memperkuat daya saing Indonesia,” tegasnya.
Peserta kemudian menampilkan proyek akhir, mulai dari aplikasi berbasis AI hingga layanan web interaktif, yang menjadi bukti capaian pembelajaran mereka.
Dukungan Kuat dari Tim Penyelenggara
Kesuksesan penyelenggaraan KADA Batch 2 tidak terlepas dari dukungan tim Sekretariat BPSDM Komdigi yang mengawal seluruh proses pelatihan di bawah koordinasi Hendra Fatadona. Kerja sama dengan tim BPPTIK Cikarang juga memastikan kegiatan berjalan lancar mulai dari teknis kelas hingga fasilitas peserta.
Melanjutkan Visi Indonesia Emas 2045
BPSDM Komdigi menegaskan kembali komitmennya dalam menyiapkan SDM digital yang unggul, kompetitif, dan berdaya saing global. Program seperti KADA menjadi bagian dari langkah strategis menuju visi Indonesia Emas 2045.
“Mengembangkan talenta digital adalah investasi strategis bagi masa depan Indonesia. Dengan usaha bersama, kita dapat menjadikan potensi demografi sebagai fondasi Indonesia Emas 2045 Indonesia yang cerdas, terhubung, dan berdaya saing global,” ujar I Nyoman Adhiarna. Pubdok (R)
Label
penutupan, korea–asean digital academy, batch 2, bpsdm komdigi, komitmen, cetak, talenta digital, unggul