Buku ini mengajak kita untuk menjadikan kematian sebagai pendorong munculnya optimisme. Bila ketakutan diganti dengan optimisme maka kematian akan mampu kita tempatkan seperti teman bagi kehidupan. Untuk itu, kita perlu berdamai dengan kematian. Bila itu bisa kita lakukan, ajal pun akan kita songsong dengan senyuman. Saat malaikat pencabut nyawa datang, kita tak sungkan untuk mengucapkan “Ass…