Text
Laporan Akhir : Studi Sistem Informasi Hisab dan Rukyat (SIHiRu)
Batasan-batasan untuk prediksi keberhasilan pengamatan hilal yang terjadi berlandaskan hasil pengamatan astronomi, sehingga tidak sama dengan kriteria yang biasa dipakai dalam astronomi. Sementara kepekaan mata setiap manusia untuk melihat sabit bulan yang redup masing-masing ada batasnya, maka cara melihat hilal secara langsung (tanpa alat) dengan mata telanjang yang seperti selama ini dilakukan seringkali menimbulkan perbedaan. Perbedaan dalam hasil akhir pengamatan hilal inilah yang coba dijembatani oleh teknologi digital sebagai media pendukung dalam meningkatkan akurasi hasil pengamatan hilal untuk penetapan awal Ramadhan, 1 Syawal dan hari-hari besar Islam lainnya. Adalah teropong rukyat digital yang tersambung ke media internet melalui teknologi video streaming yang oleh Depkominfo, bekerjasama dengan Depag, ITB Bosscha dan pihak terkait lainnya digunakan dalam pengamatan hilal menjelang 1 Ramadhan dan 1 Syawal 1429 H.
No copy data
No other version available