Pada 1945 di Semarang, dendam antara pasukan Jepang dan pemuda Indonesia meningkat. Perwira Jepang hendak menjebak dan membantai anak-anak muda sebelum menyerahkan diri pada Sekutu. Saat itulah, Soegija, sebagai uskup Semarang, mengusahakan gencatan senjata dan berhasil. Itu adalah sebagian dari kisah kepahlawanan Albertus Soegijapranata, SJ. Sebagai rohaniwan, ia menekankan negosiasi dan diplo…
Petualangan memecahkan teka-teki yang berhubungan dengan sejarah dan budaya nusantara
Pengarang menamai nafas novelnya "spiritualisme kritis", yaitu yang mengangkat wacana spiritual-kegamaan, kebatinan, maupun mistik- ke dalam kerangka yang menghormatinya sekaligus bersikap kritis kepadanya, yang mengangkat wacana keberimanan tanpa terjebak dalam dakwah hitam dan putih.